Loud & Clear

Gangguan Pendengaran dengan Penyerta Autism

Asesmen Komunikasi dan Intervensi untuk Usia Sekolah

  1. Introduksi

Tenaga profesional yang bekerja bersama anak gangguan pendengaran adalah orang pertama yang akan mengidentifikasi adanya tanda penyerta lain. Dianjurkan untuk tenaga profesional melakukan tinjuan menyeluruh atau anamnesa kepada anak untuk mengetahui kemungkinan penyerta lain. Hal ini dilakukan untuk membedakan perilaku khas gangguan spektrum autis. Beberapa hal yang harus di telusuri lebih lanjut seperti kesulitan penggunaan teknologi pendengaran (masalah sensori), masalah sosial atau emosional, kontak mata, kemampuan non-verbal yang dikembangkan, dan keterampilan bermain. Tenaga profesional yang bersangkutan dapat menilai, membuat diagnosa, dan membuat intervensi untuk kedepannya.

  1. Prognosis

Penelitian terbaru dapat membantu dalam memandu prognosis. Prediksi utama dari perkembangan bahasa oral anak dengan ASD (Autism Spectrum Disorders) yang memiliki keteralambatan bahasa yang berat di usia empat tahun adalah skor kecerdasan nonverbal dan kemampuan sosial. Skor yang tinggi pada kecerdasan nonverbal dan skor rendah pada kemampuan sosial diasosiasikan dengan akuisisi bahasa, dimana perilaku dan sensori tidak diasosiasikan dengan keterlambatan akuisisi bicara.

Anak ASD lebih banyak ditemukan pada gangguan pendengaran berat hingga sangat berat, dibandingkan derajat gangguan yang lebih rendah. Anak – anak inilah yang akan menjadi kandidat implan koklea. Kecepatan perkembangan bahasa anak ASD dengan gangguan pendengaran adalah setengah dari anak gangguan pendengaran tanpa penyerta lain.

Langkah selanjutnya setelah ada prognosis adalah perencanaan intervensi. Lima strategi inti untuk intervensi anak dengan diagnosis ganda :

  • Melakukan penilaian perilaku fungsional
  • Ajarkan komunikasi fungsional
  • Penguatan identifikasi
  • Gunakan strategi visual dan dukungan lingkungan
  • Memberikan kesempatan membuat pilihan

Anak ASD dengan gangguan pendengaran biasanya sangat visual sehingga latihan komunikasi fungsional akan efektif dibantu dengan dukungan visual. Contoh alat pendukung untuk latihan komunikasi fungsional adalah papan kalender, papan angka, papan kosakata, dan peralatan lain.

  1. Pengembangan Kemampuan Mendengar

Teknik yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan mendengar adalah Auditory Sendwich. Teknik Auditory Sendwich ini membantu kemampuan dengar dengan visual seperti mendengar terlebih dahulu – bantuan visual – kembali ke pendengaran. Bantuan visual ini juga dapat dihentikan dengan bertahap.