TIPS UNTUK BELAJAR MENDENGAR

diterjemahkan dan disusun oleh : Sirakh Dini

Kerjakan Pekerjaan Rumah (PR) sebelum stimulasi awal

Beritahu kepada seluruh keluarga jika menerima suara dengan teknologi pendengaran lebih lambat daripada orang normal. Mencari tahu yang direspon oleh anak dan berikan penguatan.



Bersikap fleksibel

Jika sudah memahami teknik, gunakanlah diberbagai situasi. Contoh jika anak ASD dengan gangguan pendengaran menangis di mobil, kita bisa mencari mainan yang menarik perhatiannya dan lakukan auditory sendwich untuk pembelajaran pendengarannya.



Pelajari sinyal auditori yang paling berarti dan motivasi anak dengan aktifitas

Jika anak sangat menyukai kucing, maka pembelajaran pendengaran yang harus dilakukan adalah mengenalkam suara kucing. Ketika anak mulai merespon suara kucing , langkah selanjutnya adalah mengenalkan suara lain. Mulai mengajari suara dari hal yang paling disukai anak.



Habiskan waktu untuk menjelajahi rumah, ruang kelas, dan lingkungan terapi dengan berjalan bersama anak.

Mengenalkan semua suara yang ada tanpa membedakan suara yang berarti dan bising. Dengarkan suara benda yang dilempar ke tempat sampah, suara gemericik air westafel, dan suara lainnya di lingkungan. Hal ini untuk anak sensitif terlebih dahulu terhadap suara dan secara bertahap akan membedakan suara berarti dan bising.



Selama sesi kebanyakan berisi rutinitas anak saat di rumah

Rutinitas yang sama seperti di rumah akan mengurangi kecemasan anak selama sesi. Hal ini akan membuat lebih belajar dengan pembelajaran suara baru.



Membentuk Pemahaman bicara dengan menggunakan frase pendek

Kata tanpa nada ataupun ekspresi akan sangat membosankan untuk anak-anak. Anak-anak akan mendengar dengan natural jika kalimat pendek tersebut disertai dengan nada “tolong berhenti” “ ohh, Wowww” “Lets goo” “haii, heloo “ “ dadahhh” “Ayoo lagi”.