Apa saja yang perlu disiapkan agar Anak dengan Gangguan Pendengaran siap memasuki Sekolah Umum?
Jumlah anak tunarungu yang masuk sekolah umum saat ini terus meningkat. Sebagian dari anak-anak ini berhasil sepenuhnya mengatasi tantangan lingkungan sekolah dan berprestasi setara dengan teman-teman yang biasanya mendengar dalam kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Semua berkat teknologi implan koklea yang canggih dan ketersediaan layanan intervensi dini.
Sementara sebuah keluarga mempertimbangkan penempatan anak mereka yang mengalami gangguan pendengaran di sekolah umum, para profesional rehabilitasi pendengaran dan pendidik sekolah harus menangani beberapa masalah penting, misalnya, Apakah anak tersebut siap untuk tidak diutamakan saat ini? Apa tingkat fungsi anak saat ini dalam hal kemampuan mendengarkan dan komunikasi? Kelas apa yang paling cocok di mana anak tersebut dapat ditempatkan pada jalur sekolah umum? Apa tuntutan mendengarkan dan komunikasi dari kelas tertentu? Bagaimana pembelajaran anak dapat didukung tambahan di sekolah? dan oleh siapa? Sumber daya yang memberikan informasi tentang ‘kesiapan arus utama dapat memungkinkan mereka untuk mengevaluasi faktor-faktor untuk integrasi yang berhasil dan untuk mendukung anak selama tahun-tahun sekolah.
Program rehabilitasi HearingSuccess dari Advanced Bionics menghadirkan ‘Panduan Referensi untuk Keterampilan yang Diperlukan di Berbagai Tingkat Pendidikan berdasarkan Usia’ oleh Krista Heavner * – yang mencantumkan contoh keterampilan komunikasi dan mendengarkan yang diharapkan di berbagai kelas di sekolah umum.
* Krista Heavner is a speech pathologist and LSLS Cert AVT and works as CI Consumer Specialist at AB, USA
PANDUAN REFERENSI UNTUK KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN DI BERBAGAI TINGKAT PENDIDIKAN BERDASARKAN USIA
Ketika seorang anak berpindah dari prasekolah ke taman kanak-kanak ke tingkat kelas yang lebih tinggi, harapan yang ditempatkan pada anak oleh pengaturan arus utama meningkat.
Masuk Prasekolah (Sekitar 3 tahun)
- Berkomunikasi secara non-verbal melalui kontak mata, permainan pura-pura, berbagi, mengambil giliran, dll.
- Pertahankan perhatian dalam pengaturan “kelompok”
- Ikuti arahan guru
- Mulai / tanggapi salam
- Minta bantuan
- Memahami bahasa rutinitas kelas
- Jawab pertanyaan yang sering diajukan: “Siapa nama Anda? Berapakah umur Anda?”
- Gunakan frasa umum: “Saya ingin itu, tolong.” “Jangan sentuh aku.” “Ini milikku.”
- Pelajari beberapa kosakata baru dari instruksi kelas reguler melalui pembelajaran insidental (sebagai lawan dari mengenali kosakata yang diketahui yang telah diajarkan sebelumnya)
Taman Kanak-Kanak (4-5 Tahun)
- Memahami bahasa pengantar di tingkat taman kanak-kanak
- Buatlah beberapa asosiasi simbol suara
- Menghadiri dan berpartisipasi dalam pelajaran kelompok
- Bermain dengan kata-kata berima
- Menampilkan kesadaran fonemik
- Belajar kosakata baru (lebih dari beberapa kata setiap minggu) dari instruksi kelas reguler (tingkat penguasaan kosakata tidak harus bergantung terutama pada pra pengajaran).
Tingkat Kelas Satu (Usia 6-7 tahun)
- Pelajari kosakata baru dengan cepat dari instruksi yang diberikan di kelas reguler (Pra-mengajar mungkin diperlukan tetapi sebaiknya tidak menjadi sumber utama pembelajaran kosakata baru)
- Gunakan kata-kata untuk memecahkan masalah
- Kenali “kosakata penglihatan” melalui audisi
- Ceritakan ide utama sebuah cerita
- Memahami masalah kata matematika yang disajikan secara lisan
- Menguraikan kata-kata sederhana, kalimat
- Berpartisipasi dalam permainan kooperatif
Kelas Empat hingga Enam (Usia 9 hingga 12 tahun)
- Keterampilan Pemahaman Auditori:
- Kesadaran pendengaran terhadap suara batin
- Melacak pendengaran (pekerjaan formal ke percakapan)
- Memproses pendengaran dan umpan balik dari kata-kata ejaan
- Mengurutkan memori pendengaran dari peristiwa atau cerita
- Memori pendegaran dari sajak dan puisi
- Berbagai arti kata, sinonim, homonim
- Pengetahuan tentang geografi (negara bagian dan ibu kota)
- Keterampilan Komunikasi Ekspresif:
- Mengumpulkan informasi secara lisan; wawancara
- Menyimpulkan informasi secara lisan
- Verbalisasi visual
- Mengungkapkan pendapat pribadi
- Klarifikasi informasi yang terlewat
- Meningkatkan kejelasan ucapan
- Keterampilan sosial:
- Keterampilan berbicara dengan teman sebaya
- Strategi klarifikasi untuk memverifikasi informasi
- Strategi klarifikasi untuk menjelaskan informasi